Karanganyar - Candi Cetho di Karanganyar punya keunikan tersendiri untuk dilihat traveler. Ada arca yang menggambarkan kemaluan pria sepanjang 2 meter.
Terletak di atas ketinggian sekitar 1.496 mdpl, Candi Cetho adalah salah satu destinasi yang harus traveler kunjungi bila liburan ke Karanganyar, Jawa Tengah. Itu karena candi ini terkesan misterius dan kental dengan aura spiritual.
Candi Cetho adalah candi dengan nuansa Hindu yang kental. Bau dupa menyeruak di mana-mana. Sesajen pun akan dengan mudah ditemui traveler di candi ini. Bahkan di hari-hari tertentu, jika beruntung traveler bisa menyaksikan umat Hindu beribadah dan menjalankan ritual di Candi Cetho.
Namun yang paling menarik dari Candi Cetho adalah arca dan reliefnya yang unik dan tidak bisa dijumpai di candi lainnya. Salah satunya yaitu arca berbentuk phallus alias kelamin pria sepanjang 2 meter.
Ada 13 teras yang harus dilalui traveler, wajib pakai kain ya (Wahyu/detikTravel)
detikTravel berkunjung ke Candi Cetho beberapa pekan yang lalu. Dari Solo, perjalanan ditempuh selama kurang lebih 1,5 jam naik mobil. Medan untuk menuju ke Candi Cetho lumayan berat.
Jalannya naik turun dan sangat curam. Perlu keterampilan khusus dalam menyetir mobil agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Melewati Kebun Teh Kemuning, akhirnya sampai juga kami di Candi Cetho.
Begitu sampai di Candi Cetho, traveler langsung saja beli tiket masuk seharga Rp 5.000 per orang. Setelah beli tiket, lalu pakailah kain yang disewakan oleh penduduk lokal Dusun Cetho.
Kain ini wajib dipakai selama berada di dalam kompleks candi, karena Candi Cetho termasuk tempat yang disakralkan, sehingga wajib untuk berpakaian sopan. Untuk biayanya terserah traveler, sesuai dengan keikhlasan.
Arca phallus, kura-kura raksasa, dan garuda (Wahyu/detikTravel)
Candi Cetho terdiri dari 14 teras bertingkat, tapi kini tinggal 13 teras saja. Bentuknya mirip punden berundak. Nah tepat di teras ke-8, berada di halaman gapura sebelum candi utama, kita bisa melihat arca phallus sepanjang 2 meter. Arca ini dilengkapi dengan hiasan tindik (piercing) bertipe ampallang.
Batu arca phallus ini tertata dengan bersama dengan batuan lainnya, membentuk sebuah kesatuan besar berbentuk seperti kura-kura raksasa. Terdapat juga batu lingga-yoni yang menyatu dengan lambang burung garuda dengan sayapnya yang membentang.
Arca phallus di Candi Cetho (Wahyu/detikTravel)
Arca phallus ini memiliki makna sebagai lambang terciptanya manusia, serta kesuburan. Sama sekali tidak ada unsur pornografi di sana.
Arca kura-kura raksasa dengan tempurung datar juga dipercaya sebagai perlambang penciptaan alam semesta. Mungkin zaman dahulu, orang-orang percaya bahwa memang bumi ini datar.
Naik lagi ke teras berikutnya, arca phallus (Mr P) ini juga bisa ditemukan traveler. Bahkan dibuatkan rumah, serta ditaburi bunga dan diberi dupa. Sampai ke teras teratas, terdapat bangunan utama Candi Cetho.
Nah, bangunan candi utama ini bentuknya mirip Piramida Suku Aztec dari Meksiko. Sayang tidak seperi Candi Sukuh, detikTravel tidak bisa naik hingga ke atas puncaknya. Itu karena bangunan Candi Cetho masih digunakan sebagai tempat ibadah umat Hindu.
Bangunan utama Candi Cetho yang mirip piramida Aztec (Wahyu/detikTravel)
Traveler yang penasaran bisa berkunjung ke Candi Cetho akhir pekan ini untuk melihat batu 'penis' tersebut. Candi Cetho terletak di Dusun Cetho, Kecamatan Jenawi, Karanganyar, Jawa Tengah.
Selain punya arca Mr P, dari Candi Cetho kita bisa melihat pemandangan indah Karanganyar dari ketinggian. Letaknya yang berada di ketinggian, membuat suasana Candi Cetho sejuk, bahkan cenderung dingin, sehingga sangat cocok untuk melepas penat. Jadi kapan kamu liburan ke Candi Cetho?
Pemandangan indah dari Candi Cetho (Wahyu/detikTravel)
No comments:
Post a Comment