Setelah pertempuran selama delapan bulan, pemerintah Irak pada Kamis (29/6/2017) berhasil merebut sebuah masjid bersejarah di Mosul, tempat Abu Bakar al Baghdadi memproklamasikan berdirinya Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) pada 4 Juli 2014. Di tempat itu Al Baghdadi juga mengangkat dirinya sendiri sebagai seorang khalifah.
Pemerintah Irak memperkirakan bahwa pertempuran di Mosul akan berakhir dalam beberapa hari ke depan, karena para petempur ISIS yang tersisa kini meringkuk di sejumlah pemukiman di Kota Tua Mosul.
Direbutnya kembali Masjid Agung al-Nuri yang berusia 850 tahun merupakan sebuah simbol kemenangan penting bagi militer Irak, terutama dalam perjuangan merebut kembali Mosul yang merupakan ibu kota ISIS di Irak.
"Negara dongeng mereka sudah runtuh," kata juru bicara angkatan bersenjata Irak, Brigadir Jenderal Yahya Rasol.
Sayangnya sebelum direbut para petempur ISIS sudah mengebom menara masjid bersejarah yang terkenal dengan julukan al-Habda itu. Di menara itulah bendera hitam ISIS tadinya berkibar.
Kembalinya Mosul ke pangkuan Irak menandai runtuhnya ISIS di Irak, meski kelompok teroris itu masih menguasai beberapa area di selatan dan barat kota tua tersebut.
Pusat kendali ISIS di Suriah, Raqa, juga kini nyaris jatuh ke tangan kelompok pejuang Kurdi yang didukung oleh Amerika Serikat.
Diperkirakan sekitar 900.000 orang, hampir separuh dari populasi Mosul sebelum perang, telah mengungsi. Mereka yang masih terjebak dalam kota itu kini menderita kelaparan, penyakit, dan tekanan mental.
Adapun Masjid Agung al-Nuri direbut oleh pasukan elit Irak didikan Amerika Serikat, Counter Terrorism Service (CTS), dalam sebuah operasi kilat pada Kamis (29/6/2017).
Militer Irak memperkirakan masih ada sekitar 350 orang petempur ISIS di area Kota Tua Mosul pada pekan lalu dan kini sebagian besar dari mereka sudah tewas.(Reuters)
No comments:
Post a Comment