VIVA.co.id – Sebuah LSM kecil di Taiwan mendedikasikan diri mereka untuk menjadi penyedia jasa layanan seksual bagi kelompok difabel. "Kami bukan prostitusi," ujar mereka.
LSM bernama "Hand Angels" ini didirikan oleh Vincent, seorang pria setengah baya yang juga difabel. Vincent mengaku terpapar polio sejak ia masih bayi. Sebagai penyandang difabel, ia merasakan bagaimana sulitnya untuk memenuhi kebutuhan seks. Pengalaman itu memberinya pelajaran, bahwa meski kebutuhan dasar, namun tak semua penyandang difabel bisa memenuhi kebutuhan itu. Kesadaran itu akhirnya menginspirasi Vincent untuk membentuk kelompok relawan yang memberikan layanan seksual pada orang cacat.
Ia tak menyebutkan dengan detil bagaimana layanan yang mereka berikan. Vincent hanya mengatakan, mereka membutuhkan proses selama 90 menit agar penyandang difabel bisa mencapai orgasme. "Tak langsung, butuh enam bulan untuk perencanaan dan pertemuan untuk membuat layanan itu terwujud," ujarnya seperti dikutip dari Shanghaiist, 2 Mei 2017.
Salah satu relawan seks kelompok tersebut, Daan, mengatakan bahwa dia pernah membantu seorang klien perempuan bernama Mei Nu. "Saya bisa melihat betapa ia sangat gugup luar biasa saat pertama bertemu saya," ujarnya.
Banyak kalangan menuduh LSM ini melakukan layanan prostitusi. Namun Hand Angels percaya bahwa mereka tidak melakukan itu. Mereka hanya menyediakan layanan yang diperlukan kelompok yang sangat tersegmentasi, yaitu kelompok difabel. Bagaimana pun, kelompok difabel juga memiliki kebutuhan dan keinginan yang sama seperti orang lain.
"Yayasan lain, sebagian besar didirikan oleh kelompok agama atau orang tua dan mereka akan berpikir bagaimana membantu mereka mendapatkan pekerjaan atau bisa hidup mandiri. Tak banyak yang ingat, kebutuhan seksual adalah hak mereka juga, dan itulah yang kita lakukan," ujar seorang sukarelawan perempuan.
No comments:
Post a Comment