بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم Rochmany's Blog: Fakta Alam Semesta yang Masih Misteri Untuk Ilmuwan
Go Green

Clock Link

Saturday, October 3, 2015

Fakta Alam Semesta yang Masih Misteri Untuk Ilmuwan

Merdeka.com 
1. Ujung alam semesta di mana?
Tidak ada yang tahu pasti di mana ujung alam semesta, mengingat begitu luasnya luar angkasa itu sendiri. Ilmuwan pun belum bisa menentukan apakah di luar sana ada alam semesta lain.
Namun, ilmuwan sepakat membuat ujung alam semesta, yakni daerah yang bisa diamati oleh manusia dari Bumi saat ini. Untuk bisa mencapai ujung alam semesta itu, dibutuhkan waktu 46,5 miliar tahun, namun Anda harus naik roket atau kendaraan berkecepatan cahaya (1 miliar kilometer per jam).
2. Planet bercincin raksasa 'J1407b'
Saturnus
Saturnus adalah planet yang terkenal akan ukuran besar dan cincin yang dimilikinya. Tetapi, cincin Saturnus nampak mungil dihadapan cincin milik planet J1407b.
Perlu diketahui, planet yang terletak di gugusan bintang Centaurus itu mempunyai cincin yang 200 kali lebih besar dari cincin Saturnus. Apabila posisi Saturnus di tata surya kita digantikan oleh J1407b, maka manusia di Bumi bisa melihat cincin J1407b layaknya bulan purnama 
Di tata surya di mana Bumi berada, matahari menjadi satu-satunya bintang sekaligus pusatnya. Hal tersebut tidak bisa ditemukan di tata surya HD 188753.
Jangan kaget, HD 188753 tidak hanya memiliki satu bintang, tetapi 3 bintang sekaligus yang menjadi mataharinya. Tata surya unik itu terletak di jarak 149 tahun cahaya dari Bumi, tepatnya di gugusan bintang Cygnus.
Bagaimana rasanya hidup di tata surya 3 bintang itu? Pertama, Anda bisa menyaksikan matahari terbit dan tenggelam berulang-ulang. Dan jangan lupa, dengan 3 matahari, Anda akan memiliki3 bayangan!

3. 'Tembok besar' alam semesta
Hercules-Corona Borealis adalah gugusan galaksi yang berbentuk layaknya kain raksasa dan disebut sebagai 'bangunan' terbesar di alam semesta. Dari ujung ke ujung, panjang gugusan galaksi ini sekitar 10 miliar tahun cahaya, lebarnya 7,2 miliar tahun cahaya, dan tebal 1 miliar tahun cahaya.
Sebagai perbandingan, panjang dari galaksi Bima Sakti tempat manusia tinggal hanya 100.000 tahun cahaya. Bahkan, ilmuwan mengatakan, bila manusia mencoba melintasi gugusan galaksi Hercules-Corona Borealis denga kecepatan cahaya, dibutuhkan waktu sekitar dua kali umur matahari kita!

4. Bumi tanpa matahari
Apa yang terjadi bila Bumi kehilangan matahari? Apakah Bumi akan langsung kiamat? Jawabannya mungkin iya, tetapi ilmuwan yakin bila masih tersisa makhluk hidup di Bumi.
Menariknya, jika tidak menghantam planet lain, Bumi diperkirakan akan menemukan bintang lain untuk mengorbit sekitar 30.000 tahun kemudian. Saat itu terjadi, ilmuwan memprediksi bila kehidupan di Bumi bisa tumbuh kembali.

No comments:

Post a Comment